DHE-GURU

Bahasa Indonesia & Sastra SMA

Gaya Bahasa

GAYA BAHASA

A. GAYA BAHASA PERBANDINGAN

 1. ALEGORI : Perbandingan secara menyeluruh. Dalam realitas pernah terjadi

Contoh       : mendayung bahtera hidup.

2. ALUSIO: Perbandingan dengan mempergunakan ungkapan,peribahasa

Contoh       : Oran itu tua-tua keladi, bersahabat dengannya hanya makan hati

3. ANTONOMASIA : Menyebut nama lain terhadap seseorang yang sesuai dengan keadaannya

Contoh       : Si Cerewet akhirnya sadar juga

4. ASOSIASI : Membandingkan sesuatu dengan keadaan lain  yang sesuai dengan gambaran dan sifatnya

Contoh       : Wajahnya muram bagai bulan kesiangan, Semangatnya sekeras baja

5. EUFIMISME : Mengganti satu pengertian dengan kata lain demi sopan santun

Contoh       : Dia kurang pandai, Agaknya dia sudah hilang akal

 6. HIPERBOLA : Melukiskan dengan cara berlebih-lebihan

Contoh       : Hatiku terbakar, darahku terasa mendidih, mendengar berita itu

7. LITOTES : Melukiskan sesuatu dengan kata yang berlawanan untuk merendahkan diri

Contoh       : Datanglah ke gubuk saya

 8. METONOMIA : Mengemukakan merk dagang untuk melukiskan sesuatu

Contoh       : Ia naik Honda, Sumurnya sudah bersanyo

9. METAFORA :   Memperbandingkan suatu benda dengan benda lain yang mempunyai persamaan sifat

Contoh       : Raja siang pergi ke peraduan, Kupu-kupu malam sudah beterbangan

10. SINECKDOCHE PARS PRO TOTO : Sebagian untuk seluruh tanggapan

Contoh       : Berapa kepala yang hadir?

11. SINECKDOCHE TOTEM PRO PARTE : Keseluruhan untuk sebagian

Contoh          : Indonesia memenangkan pertandingan

12. PERSONIFIKASI : Benda mati seolah-olah bernyawa (hidup)

Contoh       : Angin berisik, membelai rambut gadis itu

13. PRIFASE : Mengganti sebuah kata dengan beberapa kata atau kalimat

Contoh       : Sore hari menjadi ketika matahari akan tenggelam di ufuk barat

14. TROPEN :   membandingkan suatu pekerjaan dengan kata-kata lain yang mengandung pengertian yang sama

Contoh       : Ia mengubur diri saja, Kemarin ia terbang ke Solo

 

B. GAYA BAHASA PENEGASAN

1. ANAPORA : Penempatan kata/frase yang sama di depan tiap baris/larik

Contoh       :  Kalau lah

Kalau lah

2.  EPIPORA : Menempatkan kata/frase yang sama di akhir tiap baris/larik

Contoh       : … aku akan datang

aku akan datang

3. ASINDENTON : menyatakan beberapa hal secara berturut-turut

Contoh       : Kemeja, sepatu, kaus kaki, semuanya telah dimiliki

4. POLISINDENTON: menyebut beberapa hal dengan menggunakan kata sambung

Contoh       : Sebelum masuk ke rumah, maka ditinggalkanlah sepatunya, karena takut mengotori lantai

5. ANTI KLIMAKS: Penegasan dengan kata-kata semakin lama semakin menurun tingkatannya.

Contoh       : Jangankan seribu, atau seratus, serupiah pun tak ada

6. ENUMERASIO:  Gaya bahasa penegasan dengan melukiskan satu peristiwa agar keseluruhan maksud kalimat lebih jelas.

Contoh       : Angin berhembus, laut tenang, bulan memancar

7. INTERUPSI : Mempergunakan kata-kata atau bagian kalimat yang disisipkan di antara kalimat pokok guna menjelaskan dan       penekanan bagian dari kalimat sebelumnya.

Contoh       :  Aku, orang yang sepuluh tahun bekerja di sini, belum pernah dinaikkan pangkat.

8. KLIMAKS : Menyatakan berturut-turut semakin memuncak/meningkat

Contoh       : Sejeka menyemai benih, tumbuh, hingga menuainya, aku sendiri yang mengerjakannya

9. KOREKSIO : Gaya bahasa penegasan dengan cara membetulkan

Contoh       : Hari ini dia sakit ingatan, …e maaf, sakit kepala maksudku

 

10. PARALELISME : Mengulang-ulang kata yang sama (lihat anapora dan epipora)

11. PLEONASME   : Penegasan dengan kata yang sebenarnya tidak perlu dikatakan lagi

Contoh       : Ia akan naik ke atas

12. PRATERITO : Penegasan dengan menyembunyikan sesuatu, pembaca  harus menerka maksudnya

Contoh       :     kehirukpikukan masyarakat Yogyakarta dalam menyambut Gerhana matahari total yang langka ini tidak usah saya ceritakan lagi.

13. REPETISI : Penegasan dengan mengulang kata berkali-kali dalam kalimat yang lain.

Contoh       :     Cinta adalah keindahan. Cinta adalah kebahagiaan. Cinta adalah pengorbanan

14. RETORIS : Menggunakan pertanyaan yang sebenarnya tidak membutuhkan jawaban.

Contoh       : Apakah kamu tidak ingin masuk surga?

15. TAUTOLOGI: Pengulangan kata beberapa kalai dalam sebuah kalimat

Contoh       : Disuruhnya aku bersabar, bersabar, dan sekali lagi bersabar, tapi kini aku tak tahu lagi

 

C. GAYA BAHASA PERTENTANGAN

1. ANTITESIS : Menggunakan kata-kata yang berlawanan artinya

Contoh       : Cantik atau tidak, kaya atau miskin bukan ukuran nilai seorang wanita

2. KONTRADIKSIO INTERMIMIS : Memperlihatkan pertentangan dengan penjelas semula

Contoh       : Semuanya telah hadir, kecuali si Hasan

3. OKUPASI: Pertentangan yang mengandung bantahan, tetapi kemudian diperjelas

Contoh       : Candu merusak kehidupan, itu sebabnya pemerintah mengawasi dengan keras. Tetapi si pecandu tetap tidak dapat menghentikan kebiasaannya.

4. PARADOKS   :     Gaya bahasa pertentangan yang hanya kelihatan pada arti kata yang berlawanan, padahal maksud sesungguhnya tidak karena obyeknya berlainan

Contoh          :     Hatinya sunyi tinggal di keramaian kota Jakarta

5 Komentar »

  1. […] Gaya Bahasa […]

    Suka

    Ping balik oleh MATERI ANEKDOT | DHE-GURU | 11 Jan 2014 | Balas

  2. […] Gaya bahasa (metafora) dalam teks anekdot dalam bentuk puisi. Ciri bahasa teks anekdot 1. Pertanyaan retoris 2. Proses material 3. dan konjungsi temporal […]

    Suka

    Ping balik oleh newgrohoajiepangeztu119 | 17 Agu 2014 | Balas

  3. […] Gaya bahasa (metafora) dalam teks anekdot dalam bentuk puisi. Ciri bahasa teks anekdot 1. Pertanyaan retoris 2. Proses material 3. dan konjungsi temporal […]

    Suka

    Ping balik oleh Merdeka | 2 Mei 2015 | Balas

  4. terimakasih untuk tambahannya

    Suka

    Komentar oleh iguhprasetyo | 25 Mar 2016 | Balas


Tinggalkan komentar