DHE-GURU

Bahasa Indonesia & Sastra SMA

Fakta dan Opini dalam Tajuk Rencana

Tajuk rencana adalah artikel pokok dalam surat kabar yang merupakan pandangan redaksi terhadap peristiwa yang sedang menjadi pembicaraan pada saat surat kabar itu diterbitkan. Dalam tajuk rencana biasanya diungkapkan adanya informasi atau masalah aktual, penegasan pentingnya masalah, opini redaksi tentang masalah tersebut, kritik dan saran atas permasalahan, dan harapan redaksi akan peran serta pembaca.
Pernyataan fakta dan opini ini biasanya diutarakan secara singkat, logis, menarik ditinjau dari segi penulisan dengan tujuan untuk mempengaruhi pendapat/ menerjemahkan berita yang menonjol agar pembaca menjadi menyimak seberapa penting berita tersebut. Fungsi tajuk rencana biasanya menjelaskan berita, artinya, dan akibatnya pada masyarakat. Tajuk rencana juga mengisi latar belakang dari kaitan berita tersebut dengan kenyataan sosial dan faktor yang mempengaruhi dengan lebih menyeluruh. Dalam tajuk rencana terkadang juga ada ramalan atau analisis kondisi yang berfungsi untuk mempersiapkan masyarakat akan kemungkinan-kemungkinan yang dapat terjadi, serta meneruskan penilaian moral mengenai berita tersebut.
Tajuk rencana adalah karangan pokok dalam surat kabar, majalah, dan sebagainya. Tajuk rencana berbeda dengan berita. Biasanya berita disusun dari hasil reportase wartawan. Oleh karena itu, berita aktual biasanya diletakkan dihalaman depan atau disajikan sebagai head line (berita utama) surat kabar. Dalam tajuk rencana berita yang disampaikan sudah diberi ulasan. Oleh karena itu, tajuk rencana tidak diletakkan di halaman pertama, tetapi di halaman 2 atau 4.
Setiap paragraf dalam sebuah tajuk rencana mengandung gagasan pokok dan gagasan penjelas. Bahkan, ada juga paragraf yang seluruh kalimatnya merupakan gagasan utama. Gagasan pokok atau gagasan utama adalah kalimat yang menjadi inti atau isi pokok sebuah paragraf. Gagasan penjelas atau kalimat penjelas adalah kalimat yang menjelaskan gagasan utama.
Ciri-ciri
1. Berisi opini redaksi tentang peristiwa yang sedang hangat dibicarakan
2. Berisi ulasan tentang suatu masalah yang dimuat
3. Biasanya berskala nasional, berita internasional dapat menjadi tajuk rencana, apabila berita tersebut memberi dampak kepada nasional
4. Tertuang pikiran subjektif redaksi Baca lebih lanjut

25 Mar 2014 Posted by | Materi Bahasa Indonesia SMA | | 1 Komentar

DEBAT

Langkah-langkah debat.

1.      Moderator membuka diskusi

2.      Kedua kelompok menentukan menjadi tim Afermatif/Positif (yang menyetujui pernyataan/tema) atau tim negatif (tidak menyetujui/menolak)

3.      Menentukan tema dengan cara mengundi beberapa tema yang sudah dipersiapkan

4.      Setelah tema terpilih, kedua tim mempersiapkan materi/bahan untuk menyampaikan pendapat (masing-masing tim berdiksui)-à 5 menit

5.      Afermatif 1 menyampaikan  pendapat — kemudian negatif 1 menyampaikan pendapat/menanggapi à afermatif 2 à negatif 2 à afermatif 3 à negatif 3 ( + masing-masing 3 menit)

6.      Masing-masing tim menyampaikan kesimpulan ( 5 menit )

7.      Moderator menutup diskusi

 

catatan:

  •   interupsi1) boleh dilakukan saat diskusi
  • masing-masing kelompok diperbolehkan 2 kali interupsi (masing-masing maksimal 2 menit) 
  • interupsi dilakukan dengan meminta persetujuan moderator

1)  interupsi  adalah menyela, memotong pembicaraan

Aturan Main Debat lengkap dengan skema

13 Jan 2014 Posted by | Materi Bahasa Indonesia SMA | | Tinggalkan komentar

MATERI ANEKDOT

Pengertian
1. Pelayanan publik merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka   pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
2. Penyelenggara pelayanan publik atau Penyelenggara merupakan setiap institusi penyelenggara negara, korporasi, lembaga independen yang dibentuk berdasarkan undang-undang untuk kegiatan pelayanan publik dan badan hukum lain yang dibentuk semata-mata untuk kegiatan pelayanan publik.
3. Pelaksana pelayanan publik atau Pelaksana merupakan pejabat, pegawai, petugas, dan setiap orang yang bekerja di dalam organisasi penyelenggara yang bertugas melaksanakan tindakan atau serangkaian tindakan pelayanan publik.
4. Masyarakat merupakan seluruh pihak, baik warga negara atau penduduk sebagai orang-perseorangan, kelompok maupun badan hukum yang berkedudukan sebagai penerima manfaat pelayanan publik, baik secara langsung maupun tidak langsung.
5. Anekdot ialah cerita singkat yang menarik karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya. Ada pengertian lain bahwa anekdot dapat merupakan cerita rekaan yang tidak harus didasarkan pada kenyataan yang terjadi di masyarakat. Yang menjadi partisipan atau pelaku di dalamnya pun tidak harus orang penting.
Selain itu, teks anekdot juga dapat berisi peristiwa-peristiwa yang membuat jengkel atau konyol bagi partisipan yang mengalaminya. Perasaan jengkel dan konyol seperti itu merupakan krisis yang ditanggapi dengan reaksi dari pertentangan antara nyaman dan tidak nyaman, puas dan frustrasi, serta tercapai dan gagal.

Struktur teks anekdot sebagai berikut:
1. Abstraksi itu sama dengan pembukaan.
2. Orientasi berfungsi untuk membangun konteks.
3. Krisis dimaknai sebagai saat terjadinya ketidakpuasan atau kejanggalan
4. Reaksi itu berkenaan dengan tanggapan
5. Koda sama dengan penutup.

Kaidah isi dan bahasa teks anekdot
1. Partisipan
2. Unsur lucu
3. Sindiran =sindiran itu dapat diungkapkan dengan pengandaian; sindiran itu dapat diungkapkan dengan lawan kata (antonim)
4. Konjungsi=  menyatakan urutan peristiwa: lalu, kemudian, setelah itu, dsb.
menyatakan akibat: akibatnya, maka dsb.

catatan* = konjungsi dapat digantikan oleh kata-kata. Sebagai contoh, konjungsi setelah dapat diungkapkan dengan sesampainya di hadapan hakim

Gaya bahasa (metafora) dalam teks anekdot dalam bentuk puisi.
Ciri bahasa teks anekdot
1. Pertanyaan retoris
2. Proses material
3. dan konjungsi temporal

Untuk memahami atau menganalisis makna sebuah anekdot memerlukan kemampuan dalam memahami
1. makna kata,
2. istilah,
3. dan ungkapan,

Dalam membuat anekdot yang baik selain memenuhi unsur dan kaidah bahasa anekdot, kita harus memilih kata (diksi), istilah atau ungkapan yang tepat.

11 Jan 2014 Posted by | Materi Bahasa Indonesia SMA | | 2 Komentar