DHE-GURU

Bahasa Indonesia & Sastra SMA

CARA MENGKONVERSI ANEKDOT MENJADI PUISI

Langkah-langkah membuat puisi berdasar teks anekdot

  • Pilihlan sebuah teks anekdot yang sesuai!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR

Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama). Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.

Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. Darman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.

Untung regu penolong sangat sigap. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan. Darman kaget melihat orang yang ada di situ. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”. Darman pingsan!

 

(Diadaptasi dari http://arje.blog.esaunggul.ac.id/anekdot-politisi-blusukan-banjir/

  • langkah pertama, tentukan garis besar cerita (unsur utama dalam setiap

klausa/kalimat) – atau penggalah per-kalimat terlebih dahulu!

POLITISI BLUSUKAN BANJIR

  1. Pada malam Jumat, paling banyak ditemukan politisi melakukan blusukan, termasuk Darman (maaf bukan nama sebenarnya dan bukan sebenarnya nama).
  2. Darman mendatangi kampung yang diterjang banjir paling parah.
  3. Kebetulan di sana banyak wartawan meliput sehingga dia makin semangat menyerahkan bingkisan.
  4. Darman juga tidak mau menyia-nyiakan sorotan kamera wartawan.
  5. Dia mencari strategi agar tetap menjadi perhatian media.
  6. Darman berusaha masuk ke tempat banjir dan menceburkan diri ke air.
  7. Sial baginya, dia terperosok ke selokan dan terseret derasnya air. D
  8. arman berusaha sekuat tenaga melawan arus, tetapi tak berdaya, dia hanyut.
  9. Untung regu penolong sangat sigap.
  10. Meskipun terseret cukup jauh, Darman masih bisa diselamatkan.
  11. Dia dibawa ke posko kesehatan dan dibaringkan di bangsal.
  12. Waktu itu semua bangsal penuh oleh orang pingsan.
  13. Darman kaget melihat orang yang ada di situ.
  14. Semuanya dia kenal, para politisi sedang blusukan. Lebih kaget lagi ketika dia melihat doa tertulis di dinding: “Ya Allah, hanyutkanlah mereka yang tak ikhlas”.
  15. Darman pingsan!

Baca lebih lanjut

29 Agu 2015 Posted by | KURIKULUM 2013, Materi Bahasa Indonesia SMA, PUISI | , , | 2 Komentar